Minggu, 13 April 2014

TUGAS 1-/PEREKONOMIAN INDONESIA


1.      Apa yang Di maksud dengan Investasi?
Investasi
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.
Daftar isi
           1 Pengertian
           2 Produk
           3 Bentuk
           4 Risiko
           5 Lihat pula
           6 Pranala luar
Pengertian
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.

Produk
Beberapa produk investasi dikenal sebagai efek atau surat berharga. Definisi efek adalah suatu instrumen bentuk kepemilikan yang dapat dipindah tangankan dalam bentuk surat berharga, saham/obligasi, bukti hutang (Promissory Notes), bunga atau partisipasi dalam suatu perjanjian kolektif (Reksa dana), Hak untuk membeli suatu saham (Rights), garansi untuk membeli saham pada masa mendatang atau instrumen yang dapat diperjual belikan.
Bentuk
           Investasi tanah - diharapkan dengan bertambahnya populasi dan penggunaan tanah; harga tanah akan meningkat di masa depan.
           Investasi pendidikan - dengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian, diharapkan pencarian kerja dan pendapatan lebih besar.
           Investasi saham - diharapkan perusahaan mendapatkan keuntungan dari hasil kerja atau penelitian.
           Investasi mata uang asing - diharapkan investor akan mendapatkan keuntungan dari menguatnya nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang lokal
Risiko
Selain dapat menambah penghasilan seseorang, investasi juga membawa risiko keuangan jika investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah faktor keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia), atau ketertiban hukum.
                          SUMBER: http://id.wikipedia.org/wiki/Investasi

2. SEBUTKAN DAN JELASKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI DALAM PEREKONOMIAN SUATU NEGARA 
 Ada beberapa hal yang memengaruhi investasi, yaitu suku bunga, PDRB, utilitas, birokrasi, kualitas SDM, regulasi, stabilitas politik dan keamanan serta faktor sosial budaya. Hal ini menimbulkan implikasi kebijakan, yaitu penurunan suku bunga, kebijakan fiskal, perbaikan sarana dan prasarana, perbaikan birokrasi pemerintahan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, pelonggaran regulasi, kebijakan untuk menciptakan stabilitas politik dan keamanan, penguatan budaya lokal.Beberapa penjelasan terhadap factor-faktor yang mempengaruhinnya
1)    Tingkat Keuntungan yang Akan Diperoleh
Dengan adanya keuntungan yang diperoleh akan memberikan gambaran kepada pihak perusahaan/pihak yang akan menanam investasi mengenai jenis-jenis investasi yang mempunyai prospek baik untuk dilaksanakan yang mampu memberikan keuntungan kepada para pengusaha dan selain itu juga dapat menentukan besarnya investasi yang harus dilakukan untuk mewujudkan tambahan barang modal yang diperlukan.
2)    Tingkat suku Bunga
Suku bunga merupakan factor yang sangat penting dalam menarik investasi karena sebagian besar investasi biasanya dibiayai dari pinjaman bank. Jika suku bunga pinjaman turun maka akan mendorong investor untuk meminjam modal dan dengan pinjaman modal tersebut maka ia akan melakukan investasi.Kegiatan investasi dapat dilaksanakan apabila tingkat pengembalian modal lebih besar atau sama dengan suku bunga. Sehingga semakin besar dana yang digunakan untuk kegiatan investasi maka jumlah uang yang disimpan di bank juga semakin besar.
3)    Tingkat Pendapatan Nasional
pendapatan nasional per kapita untuk tingkat negara (nasional) dan PDRB per kapita
untuk tingkat propinsi dan Kabupaten atau Kota.Pendapatan nasional per kapita dan PDRB perkapita merupakan cermin dari daya beli masyarakat atau pasar. Makin tinggi daya beli masyarakat suatu
negara atau daerah (yang dicerminkan oleh pendapatan nasional per kapita atau PDRB perkapita) sehingga akan memperbesar permintaan terhadap barang dan jasa.  maka akan makin menarik negara atau daerah tersebut untuk berinvestasi.Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan bertambah tinggi dan hal ini akan mendorong kegiatan investasi yang lebih banyak. Dalam jangka panjang, apabila pendapatan nasional bertambah tinggi, maka investasi akan bertambah tinggi pula.
Penghitungan konsumsi,tabungan dan investasi secara agregat dapat menggambarkan besarnya pendapatan suatu Negara dan begitu juga peningkatannya,
Dengan demikian dari penjelasan  no 2 dan 3 dapat disimpulkan bahwa:
“Semakin tinggi tingkat suku bunga,tingkat investasi semakin menurun.Sedangkan hubungannya dengan pendapatan nasional,semakin tinggi pendapatan nasional,tingkat Investasi juga semakin meningkat.”
Investasi adalah pembentuk modal untuk meningkatkan pendapatan.
      Hubungan Investasi dan tabungan dapat digambarkan sebagai:
      I > S mengakibatkan pendapatn naik
      I = S keseimbangan pendapatan
      I < S mengakibatkan pendapatan turun
            sumber : http://shelvilishandes.blogspot.com/2012/04/tugas-6.html                                
   
3. Di dalam Suatu Negara yang Sedang Berkembang, Modal Merupakan Salah Satu Syarat Utama dalam Mencapai Kemajuan Ekonomi 

Di dalam suatu negara, terutama di negara yang sedang berkembang, modal merupakan salah satu syarat utama dalam mencapai kemajuan ekonomi. Dengan modal itulah para pelaku ekonomi dapat meningkatkan kemampuan produksinya, dan sebaliknya kekurangan modal akan menghambat proses produksi. Dan tentunya jika hal ini dibiarkan tentu akan menimbulkan masalah-masalah yang berkelanjutan.
Jika di penghujung tahun 1996, banyak tokoh menyerukan penurunan suku bunga bank agar produksi lebih efisien (diantaranya oleh Bapak Habibie ), tentulah memiliki dasar yang kuat. Dengan turunnya suku bunga investasi akan menjadi meningkat, dan tentu saja ini merupakan angin segar bagi kalangan usahawan.

INVESTASI
Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat investasi dalam perekonomian suatu negara, beberapa diantaranya adalah :
Pertama, prospek ekonomi di masa yang akan datang. Dengan adanya ketidakpastian serta banyaknya kemungkinan komdisi ekonomi Indonesia yang akan datang, menjadikan kegiatan mendapatkan dana untuk investasi menjadi tidak mudah. Setiap investor tentu menghendaki adanya resiko yang sekecil mungkin dengan tingkat keuntungan yang ‘baik’ dari dana yang ia investasikan. Untuk itu diperlukan suatu proses peramalan guna mengurangi ketidakpastian di masa datang itu. Dengan semakin baiknya hasil peramalan, maka semakin besar dan baik pula iklim investasi yang akan terjadi.

Kedua, keuntungan yang dicapai perusahaan. Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka semakin terbuka pula kesempatan sebagian dari keuntungan tersebut untuk diinvestasikan kembali ke dalam kegiatan perusahaan.

Ketiga, perubahan dan perkembangan teknologi. Semakin cepat perubahan teknologi, maka akan semakin memacu setiap pelaku usaha untuk menginvestasikan dananya guna mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi tersebut.

Keempat, kestabilan perekonomian negara. Jika Indonesia mampu menjamin adanya kestabilan dalam bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya, serta pertahanan, maka hal tersebut akan mendorong terciptanya iklim investasi yang aman bagi investor, dan tentunya suatu yang menguntungkan bagi perkembangan perekonomian secara umum.

Kelima, tingkat suku bunga. Tingkat suku bunga yang tinggi akan menyebabkan dana yang diperoleh dengan kredit untuk investasi menjadi mahal. Akibatnya akan membebani proses produksi dengan biaya yang tinggi, yang berakibat lanjut tidak efisiennya output yang dihasilkan. Semakin rendah tingkat bunga, maka akan muncul kecenderungan dunia usaha untuk memperbanyak pengeluaran untuk investasi.
Investasi sendiri di dalam perekonomian memiliki peran yang sangat penting di dalam menentukan besar-kecilnya pendapatan nasional, yakni dengan proses angka pengganda investasinya. Dengan kata lain, perubahan sedikit saja dalam investasi, akan menyebabkan perubahan pendapatan nasional dengan prosentase/jumlah yang jauh lebih besar. Untuk mendapatkan gambaran, kita gunakan ilustrasi berikut :
Suatu saat perekonomian Indonesia memiliki pendapatan nasional senilai 100 milyar, dan digunakan untuk konsumsi masyarakat sebesar 95 milyar, besarnya investasi masyarakat senilai 40 milyar. Pada periode kedua pendapatan nasional mengalami kenaikan menjadi 120, dan konsumsi masyarakat juga naik menjadi 110 milyar, dan besarnya investasi sebesar 80 milyar.
Dari data di atas dapat ditemukan fungsi konsumsi masyarakat yakni :
C = a + cY , dimana :
C = besarnya konsumsi masyarakat pada periode tertentu
a = autonomous consume, yakni besarnya pendapatan/uang yang tetap harus dimiliki untuk bisa bertahan hidup, meskipun pendapatan nasionalnya nol.
c = marginal propensity to consume, yakni kecenderungan berkonsumsi masyarakat, jika memiliki pendapatan tertentu
Y = pendapatan nasional pada periode tertentu
c = perubahan konsumsi / perubahan pendapatan nasional
c = ( 110 – 95 ) / ( 120 – 100 ) = 15 / 20 = 0.75
C = a + 0.75 Y, selanjutnya untuk mendapatkan nilai a, maka kita masukkan nilai C dan Y dengan nilai pada periode tertentu.
95 = a + 0.75 ( 100 )             95 = a +  75                  a = 95-75 = 20
Jadi persamaannya :
C = 20 + 0.75 Y
Sedangkan pendapatan nasional keseimbangannya pada periode pertama dicari dengan menggunakan formulasi :
Ye = a + I / ( 1 – c )               Ye = 20 + 40 / ( 1 – 0.75 )
Ye = 60 / 0.25 = 240

Angka pengganda investasi ( k ) dicari dengan formulasi k = 1/(1 – c ), sehingga nilai angka penggandanya adalah k = 1 / ( 1 – 0.75 ) = 4
Dengan ,menggunakan angka pengganda tersebut kita dapat mengetahui perubahan pendapatan nasional keseimbangan yang disebabkan karena kenaikan tingkat investasi, yaitu :
Ye periode kedua = Ye1 + perubahan Y = Ye1 + k x perubahan investasi, sehingga nilainya adalah 240 + 4 x ( 80 – 40 ) = 240 + 160 = 400.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan, bahwa dengan menggunakan konsep angka pengganda investasi, maka perubahan investasi yang hanya 40 milyar ( dari 40 menjadi 80 milyar ), dapat meningkatkan pendapatan nasional keseimbangan dengan jumlah yang jauh lebih besar, yakni senilai 400 milyar ( naik sebesar 160 milyar ).

PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI ( PMDN )
Pada awalnya investasi melalui penanaman modal dalam negeri di Indonesia telah diatur di dalam Undang-Undang No. 6 tahun 1968, dengan memberi persetujuan kepada berbagai macam proyek yang tersebar di berbagai sektor di wilayah Indonesia.
Dari pelita ke pelita berikutnya, komposisi penanaman modal dalam negeri telah mengalami pergeseran prioritas. Jika pada pelita I dan II, industri kecil masih mendominasi, maka pada pelita-pelita berikutnya investasi dari penanaman modal ini mulai diarahkan pada usaha untuk :
1. Memperkokoh struktur industri dalam negeri secara umum, dengan memprioritaskan industri yang mampu mengolah bahan baku, modal, serta penunjang.
2. Prioritas juga ditujukan kepada industri agar mampu menciptakan  mesin-mesin produksi sendiri.
3. Diarahkan pada proses penyerapan tenaga kerja sebanyak-banyaknya.
4. Dapat menyebar ke luar wilayah pulau Jawa, agar pembangunan dapat lebih merata di seluruh wilayah Indonesia. Beberapa sebab mengapa pulau Jawa masih menjadi konsentrasi penanaman modal diantaranya :
- Investor lebih berorientasi pada pasar, dan pulau Jawalah yang memenuhi kriteria tersebut, mengingat sebagian besar penduduk Indonesia berada di pulau ini, disamping daya belinya yang lebih baik dari pulau-pulau yang lainnya.
- Pulau Jawa relatif lebih memiliki fasilitas dan infrastruktur yang lebih lengkap dibanding wilayah yang lainnya.

PENANAMAN MODAL ASING ( PMA )
Secara makro proses kemajuan ekonomi suatu negara akan semakin lancar jika tingkat tabungan masyarakat mampu mengimbangi kebutuhan investasi yang akan dilakukan. Jika yang terjadi adalah tabungan masyarakat lebih sedikit, maka diperlukan peran sektor swasta luar negeri/asing untuk menutup celah atau kekurangan tersebut.
Salah satu ukuran untuk menjelaskan  hal ini, dapat digunakan model pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan oleh Harrod – Domar dengan mengatakan bahwa :
g = s/k atau s = g x k, dimana :
g = laju pertumbuhan pendapatan nasional
s = tingkat tabungan masyarakat
k = tingkat pertumbuhan capital output rasio

jadi jika diketahui keinginan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 8 %, sedangkan capital output rasionya adalah 2, maka tingkat tabungan masyarakat yang dibutuhkan agar tidak terjadi gap haruslah sebesar 16 %. Sehingga jika tabungan masyarakat hanya senilai 10 %, maka masih dibutuhkan sumber modal dari luar negeri sebesar kekurangannya, yakni sebesar 6 %.
Disisi yang lain, masuknya modal asing menimbulkan pro dan kontra dalam menanggapinya. Beberapa alasan yang bersifat ekonomi yang menentang masuknya PMA diantaranya adalah :
- Pertama, di dalam kenyataannya sangat jarang perusahaan multinasional bersedia menanamkan kembali keuntungan yang diperolehnya di negara-negara berkembang.
- Kedua, dilihat dari kepentingan neraca pembayaran, perusahaan-perusahaan multinasional dapat menyebabkan berkurangnya penerimaan devisa negara, baik melalui neraca berjalan, maupun lewat neraca lalu-lintas modalnya.
- Ketiga, meskipun perusahaan multinasional turut menyetor pajak kepada negara, namun mereka juga sering mendapatkan keringanan pajak dari pemerintah, serta perlindungan-perlindungan lainnya.
- Keempat, tidak jarang tujuan transfer teknologi tidak dapat berjalan dengan lancar. Disamping kesempatan tenaga kerja pribumi yang masih sulit untuk meduduki posisi-posisi kunci dalam perusahaan.

Sedangkan pendapat yang bersifat non-ekonomi diantaranya adalah :
- Perusahaan multinasional sering memiliki kedudukan sebagai perusahaan monopolis.
- Perusahaan multinasional tidak jarang hanya memproduksi komoditi untuk kalangan tertentu saja.
- Perusahaan multinasional dapat mempertajam kesenjangan sosial.
-Perusahaan multinasional dapat menggunakan kekuatan ekonomi untuk menekan pemerintah
- Perusahaan multinasional dapat menekan pajak lokal dengan ‘transfer pricing’
  
Namun demikian lepas dari pandangan-pandangan menentang tersebut, negara Indonesia masih banyak membutuhkan uluran penanaman modal asing tersebut. Beberapa alasan yang melatar belakanginya adalah :
1. Kemampuan menabung masyarakat Indonesia yang belum sempurna, sehingga kebutuhan modal dalam negeri masih kurang.
2. Masih banyak sektor yang belum dapat dikelola sendiri oleh tenaga maupun manajemen dalam negeri.
3. Belum efisiennya produksi untuk jenis-jenis komoditi tertentu, sehingga lebih menguntungkan jika diserahkan pengelolaannya pada investor asing.
4. Meskipun masih sedikit, kita dapat belajar dan mencoba proses transfer ‘kemampuan’ dari para perusahaan multinasional tersebut, disamping perusahaan tersebut banyak juga turut membantu pemerintah dalam membuka pusat usaha baru di tempat-tempat yang selama ini jauh dari kegiatan ekonomi.


1 komentar:

  1. Kabar Baik, Setiap Satu. Nama saya Aris Setymin Dari Indonesia tapi aku tinggal di Prahova Rumania, aku cepat-cepat ingin menggunakan media ini untuk berbagi kesaksian tentang bagaimana Tuhan mengarahkan saya untuk pemberi pinjaman kredit Legit dan nyata yang telah mengubah hidup saya dari rumput untuk rahmat, saya pernah menjadi miskin wanita tapi dia telah berubah saya untuk orang kaya sekarang, karena saya sekarang dapat membanggakan dari hidup sehat dan kaya tanpa stres atau kesulitan keuangan.

    Setelah berbulan-bulan mencoba untuk mendapatkan pinjaman di internet, saya ditipu oleh perusahaan pinjaman lain untuk membayar jumlah total Rp98,700,500, saya menjadi begitu putus asa dalam mendapatkan pinjaman dari pemberi pinjaman online yang sah yang tidak akan meningkatkan rasa sakit saya, jadi aku memutuskan untuk menghubungi seorang wanita yang baru saja pinjaman diterima secara online, kita membahas tentang masalah ini dan kesimpulan kami dia bercerita tentang seorang wanita bernama CYNTHIA JOHNSON yang merupakan CEO dari Cynthia Johnson Pinjaman Perusahaan.

    Aku diterapkan untuk jumlah pinjaman ($520,000.00USD) dengan tingkat bunga rendah dari 2%, sehingga pinjaman disetujui dengan mudah tanpa stres dan semua persiapan dilakukan pada transfer kredit, karena fakta bahwa tidak memerlukan agunan untuk transfer pinjaman, saya hanya diberitahu untuk mendapatkan sertifikat lisensi kesepakatan dari mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari dua jam dan 20 menit pinjaman disetorkan ke rekening bank saya.

    Jadi saya ingin saran siapa saja yang membutuhkan pinjaman untuk cepat menghubungi dia melalui: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dia tidak tahu bahwa saya melakukan ini dan saya berdoa agar Tuhan memberkati dia dan keluarganya untuk hal-hal baik yang telah dilakukan di hidupku. Anda juga dapat menghubungi saya di arissetymin@gmail.com untuk info lebih lanjut. dan di sini adalah email dari teman saya: ladymia383@gmail.com yang memperkenalkan saya kepada Ibu Cynthia Anda juga dapat menghubungi dia.

    BalasHapus