1. Apa
yang Di maksud dengan Investasi?
Investasi
Investasi adalah suatu
istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi
Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu
harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga
sebagai penanaman modal.
Daftar isi
• 1 Pengertian
• 2 Produk
• 3 Bentuk
• 4 Risiko
• 5 Lihat pula
• 6 Pranala luar
Pengertian
Berdasarkan teori
ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang
tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang
produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah
suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi
pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan
mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi
pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu
pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana
tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi
sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang.
Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri
untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari
investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
Produk
Beberapa produk
investasi dikenal sebagai efek atau surat berharga. Definisi efek adalah suatu
instrumen bentuk kepemilikan yang dapat dipindah tangankan dalam bentuk surat
berharga, saham/obligasi, bukti hutang (Promissory Notes), bunga atau
partisipasi dalam suatu perjanjian kolektif (Reksa dana), Hak untuk membeli
suatu saham (Rights), garansi untuk membeli saham pada masa mendatang atau
instrumen yang dapat diperjual belikan.
Bentuk
• Investasi tanah - diharapkan dengan
bertambahnya populasi dan penggunaan tanah; harga tanah akan meningkat di masa
depan.
• Investasi pendidikan - dengan
bertambahnya pengetahuan dan keahlian, diharapkan pencarian kerja dan
pendapatan lebih besar.
• Investasi saham - diharapkan
perusahaan mendapatkan keuntungan dari hasil kerja atau penelitian.
• Investasi mata uang asing -
diharapkan investor akan mendapatkan keuntungan dari menguatnya nilai tukar
mata uang asing terhadap mata uang lokal
Risiko
Selain dapat menambah
penghasilan seseorang, investasi juga membawa risiko keuangan jika investasi
tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal, diantaranya
adalah faktor keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia),
atau ketertiban hukum.
Ada beberapa hal yang memengaruhi investasi, yaitu suku bunga, PDRB, utilitas, birokrasi, kualitas SDM, regulasi, stabilitas politik dan keamanan serta faktor sosial budaya. Hal ini menimbulkan implikasi kebijakan, yaitu penurunan suku bunga, kebijakan fiskal, perbaikan sarana dan prasarana, perbaikan birokrasi pemerintahan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, pelonggaran regulasi, kebijakan untuk menciptakan stabilitas politik dan keamanan, penguatan budaya lokal.Beberapa penjelasan terhadap factor-faktor yang mempengaruhinnya
1) Tingkat Keuntungan yang Akan Diperoleh
Dengan adanya
keuntungan yang diperoleh akan memberikan gambaran kepada pihak perusahaan/pihak
yang akan menanam investasi mengenai jenis-jenis investasi yang mempunyai
prospek baik untuk dilaksanakan yang mampu memberikan keuntungan kepada para
pengusaha dan selain itu juga dapat menentukan besarnya investasi yang harus
dilakukan untuk mewujudkan tambahan barang modal yang diperlukan.
2) Tingkat suku Bunga
Suku bunga merupakan
factor yang sangat penting dalam menarik investasi karena sebagian besar
investasi biasanya dibiayai dari pinjaman bank. Jika suku bunga pinjaman turun
maka akan mendorong investor untuk meminjam modal dan dengan pinjaman modal
tersebut maka ia akan melakukan investasi.Kegiatan investasi dapat dilaksanakan
apabila tingkat pengembalian modal lebih besar atau sama dengan suku bunga.
Sehingga semakin besar dana yang digunakan untuk kegiatan investasi maka jumlah
uang yang disimpan di bank juga semakin besar.
3) Tingkat Pendapatan Nasional
pendapatan nasional per
kapita untuk tingkat negara (nasional) dan PDRB per kapita
untuk tingkat propinsi
dan Kabupaten atau Kota.Pendapatan nasional per kapita dan PDRB perkapita
merupakan cermin dari daya beli masyarakat atau pasar. Makin tinggi daya beli
masyarakat suatu
negara atau daerah
(yang dicerminkan oleh pendapatan nasional per kapita atau PDRB perkapita)
sehingga akan memperbesar permintaan terhadap barang dan jasa. maka akan makin menarik negara atau daerah
tersebut untuk berinvestasi.Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan bertambah
tinggi dan hal ini akan mendorong kegiatan investasi yang lebih banyak. Dalam
jangka panjang, apabila pendapatan nasional bertambah tinggi, maka investasi
akan bertambah tinggi pula.
Penghitungan
konsumsi,tabungan dan investasi secara agregat dapat menggambarkan besarnya
pendapatan suatu Negara dan begitu juga peningkatannya,
Dengan demikian dari
penjelasan no 2 dan 3 dapat disimpulkan
bahwa:
“Semakin tinggi tingkat
suku bunga,tingkat investasi semakin menurun.Sedangkan hubungannya dengan
pendapatan nasional,semakin tinggi pendapatan nasional,tingkat Investasi juga
semakin meningkat.”
Investasi adalah
pembentuk modal untuk meningkatkan pendapatan.
Hubungan Investasi dan tabungan dapat
digambarkan sebagai:
I > S mengakibatkan pendapatn naik
I = S keseimbangan pendapatan
I
< S mengakibatkan pendapatan turun
3. Di dalam Suatu Negara yang Sedang
Berkembang, Modal Merupakan Salah Satu Syarat Utama dalam Mencapai Kemajuan
Ekonomi
Di dalam suatu negara,
terutama di negara yang sedang berkembang, modal merupakan salah satu syarat
utama dalam mencapai kemajuan ekonomi. Dengan modal itulah para pelaku ekonomi
dapat meningkatkan kemampuan produksinya, dan sebaliknya kekurangan modal akan
menghambat proses produksi. Dan tentunya jika hal ini dibiarkan tentu akan
menimbulkan masalah-masalah yang berkelanjutan.
Jika di penghujung
tahun 1996, banyak tokoh menyerukan penurunan suku bunga bank agar produksi
lebih efisien (diantaranya oleh Bapak Habibie ), tentulah memiliki dasar yang
kuat. Dengan turunnya suku bunga investasi akan menjadi meningkat, dan tentu
saja ini merupakan angin segar bagi kalangan usahawan.
INVESTASI
Banyak faktor yang
mempengaruhi tingkat investasi dalam perekonomian suatu negara, beberapa
diantaranya adalah :
Pertama, prospek
ekonomi di masa yang akan datang. Dengan adanya ketidakpastian serta banyaknya
kemungkinan komdisi ekonomi Indonesia yang akan datang, menjadikan kegiatan
mendapatkan dana untuk investasi menjadi tidak mudah. Setiap investor tentu
menghendaki adanya resiko yang sekecil mungkin dengan tingkat keuntungan yang
‘baik’ dari dana yang ia investasikan. Untuk itu diperlukan suatu proses
peramalan guna mengurangi ketidakpastian di masa datang itu. Dengan semakin
baiknya hasil peramalan, maka semakin besar dan baik pula iklim investasi yang
akan terjadi.
Kedua, keuntungan yang
dicapai perusahaan. Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka semakin
terbuka pula kesempatan sebagian dari keuntungan tersebut untuk diinvestasikan
kembali ke dalam kegiatan perusahaan.
Ketiga, perubahan dan
perkembangan teknologi. Semakin cepat perubahan teknologi, maka akan semakin
memacu setiap pelaku usaha untuk menginvestasikan dananya guna mengikuti
perkembangan dan kemajuan teknologi tersebut.
Keempat, kestabilan
perekonomian negara. Jika Indonesia mampu menjamin adanya kestabilan dalam
bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya, serta pertahanan, maka hal tersebut
akan mendorong terciptanya iklim investasi yang aman bagi investor, dan
tentunya suatu yang menguntungkan bagi perkembangan perekonomian secara umum.
Kelima, tingkat suku
bunga. Tingkat suku bunga yang tinggi akan menyebabkan dana yang diperoleh
dengan kredit untuk investasi menjadi mahal. Akibatnya akan membebani proses
produksi dengan biaya yang tinggi, yang berakibat lanjut tidak efisiennya
output yang dihasilkan. Semakin rendah tingkat bunga, maka akan muncul
kecenderungan dunia usaha untuk memperbanyak pengeluaran untuk investasi.
Investasi sendiri di
dalam perekonomian memiliki peran yang sangat penting di dalam menentukan
besar-kecilnya pendapatan nasional, yakni dengan proses angka pengganda
investasinya. Dengan kata lain, perubahan sedikit saja dalam investasi, akan
menyebabkan perubahan pendapatan nasional dengan prosentase/jumlah yang jauh
lebih besar. Untuk mendapatkan gambaran, kita gunakan ilustrasi berikut :
Suatu saat perekonomian
Indonesia memiliki pendapatan nasional senilai 100 milyar, dan digunakan untuk
konsumsi masyarakat sebesar 95 milyar, besarnya investasi masyarakat senilai 40
milyar. Pada periode kedua pendapatan nasional mengalami kenaikan menjadi 120,
dan konsumsi masyarakat juga naik menjadi 110 milyar, dan besarnya investasi
sebesar 80 milyar.
Dari data di atas dapat
ditemukan fungsi konsumsi masyarakat yakni :
C = a + cY , dimana :
C = besarnya konsumsi
masyarakat pada periode tertentu
a = autonomous consume,
yakni besarnya pendapatan/uang yang tetap harus dimiliki untuk bisa bertahan
hidup, meskipun pendapatan nasionalnya nol.
c = marginal propensity
to consume, yakni kecenderungan berkonsumsi masyarakat, jika memiliki
pendapatan tertentu
Y = pendapatan nasional
pada periode tertentu
c = perubahan konsumsi
/ perubahan pendapatan nasional
c = ( 110 – 95 ) / (
120 – 100 ) = 15 / 20 = 0.75
C = a + 0.75 Y,
selanjutnya untuk mendapatkan nilai a, maka kita masukkan nilai C dan Y dengan
nilai pada periode tertentu.
95 = a + 0.75 ( 100
) 95 = a + 75 a = 95-75 = 20
Jadi persamaannya :
C = 20 + 0.75 Y
Sedangkan pendapatan
nasional keseimbangannya pada periode pertama dicari dengan menggunakan
formulasi :
Ye = a + I / ( 1 – c ) Ye = 20 + 40 / ( 1 – 0.75 )
Ye = 60 / 0.25 = 240
Angka pengganda
investasi ( k ) dicari dengan formulasi k = 1/(1 – c ), sehingga nilai angka
penggandanya adalah k = 1 / ( 1 – 0.75 ) = 4
Dengan ,menggunakan
angka pengganda tersebut kita dapat mengetahui perubahan pendapatan nasional
keseimbangan yang disebabkan karena kenaikan tingkat investasi, yaitu :
Ye periode kedua = Ye1
+ perubahan Y = Ye1 + k x perubahan investasi, sehingga nilainya adalah 240 + 4
x ( 80 – 40 ) = 240 + 160 = 400.
Dari hasil tersebut
dapat disimpulkan, bahwa dengan menggunakan konsep angka pengganda investasi,
maka perubahan investasi yang hanya 40 milyar ( dari 40 menjadi 80 milyar ),
dapat meningkatkan pendapatan nasional keseimbangan dengan jumlah yang jauh
lebih besar, yakni senilai 400 milyar ( naik sebesar 160 milyar ).
PENANAMAN MODAL DALAM
NEGERI ( PMDN )
Pada awalnya investasi
melalui penanaman modal dalam negeri di Indonesia telah diatur di dalam
Undang-Undang No. 6 tahun 1968, dengan memberi persetujuan kepada berbagai
macam proyek yang tersebar di berbagai sektor di wilayah Indonesia.
Dari pelita ke pelita
berikutnya, komposisi penanaman modal dalam negeri telah mengalami pergeseran
prioritas. Jika pada pelita I dan II, industri kecil masih mendominasi, maka
pada pelita-pelita berikutnya investasi dari penanaman modal ini mulai
diarahkan pada usaha untuk :
1. Memperkokoh struktur
industri dalam negeri secara umum, dengan memprioritaskan industri yang mampu
mengolah bahan baku, modal, serta penunjang.
2. Prioritas juga
ditujukan kepada industri agar mampu menciptakan mesin-mesin produksi sendiri.
3. Diarahkan pada
proses penyerapan tenaga kerja sebanyak-banyaknya.
4. Dapat menyebar ke
luar wilayah pulau Jawa, agar pembangunan dapat lebih merata di seluruh wilayah
Indonesia. Beberapa sebab mengapa pulau Jawa masih menjadi konsentrasi
penanaman modal diantaranya :
- Investor lebih
berorientasi pada pasar, dan pulau Jawalah yang memenuhi kriteria tersebut,
mengingat sebagian besar penduduk Indonesia berada di pulau ini, disamping daya
belinya yang lebih baik dari pulau-pulau yang lainnya.
- Pulau Jawa relatif
lebih memiliki fasilitas dan infrastruktur yang lebih lengkap dibanding wilayah
yang lainnya.
PENANAMAN MODAL ASING (
PMA )
Secara makro proses
kemajuan ekonomi suatu negara akan semakin lancar jika tingkat tabungan
masyarakat mampu mengimbangi kebutuhan investasi yang akan dilakukan. Jika yang
terjadi adalah tabungan masyarakat lebih sedikit, maka diperlukan peran sektor
swasta luar negeri/asing untuk menutup celah atau kekurangan tersebut.
Salah satu ukuran untuk
menjelaskan hal ini, dapat digunakan
model pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan oleh Harrod – Domar dengan
mengatakan bahwa :
g = s/k atau s = g x k,
dimana :
g = laju pertumbuhan
pendapatan nasional
s = tingkat tabungan
masyarakat
k = tingkat pertumbuhan
capital output rasio
jadi jika diketahui
keinginan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 8 %, sedangkan capital output
rasionya adalah 2, maka tingkat tabungan masyarakat yang dibutuhkan agar tidak
terjadi gap haruslah sebesar 16 %. Sehingga jika tabungan masyarakat hanya
senilai 10 %, maka masih dibutuhkan sumber modal dari luar negeri sebesar
kekurangannya, yakni sebesar 6 %.
Disisi yang lain,
masuknya modal asing menimbulkan pro dan kontra dalam menanggapinya. Beberapa
alasan yang bersifat ekonomi yang menentang masuknya PMA diantaranya adalah :
- Pertama, di dalam
kenyataannya sangat jarang perusahaan multinasional bersedia menanamkan kembali
keuntungan yang diperolehnya di negara-negara berkembang.
- Kedua, dilihat dari
kepentingan neraca pembayaran, perusahaan-perusahaan multinasional dapat
menyebabkan berkurangnya penerimaan devisa negara, baik melalui neraca
berjalan, maupun lewat neraca lalu-lintas modalnya.
- Ketiga, meskipun
perusahaan multinasional turut menyetor pajak kepada negara, namun mereka juga
sering mendapatkan keringanan pajak dari pemerintah, serta
perlindungan-perlindungan lainnya.
- Keempat, tidak jarang
tujuan transfer teknologi tidak dapat berjalan dengan lancar. Disamping
kesempatan tenaga kerja pribumi yang masih sulit untuk meduduki posisi-posisi
kunci dalam perusahaan.
Sedangkan pendapat yang
bersifat non-ekonomi diantaranya adalah :
- Perusahaan
multinasional sering memiliki kedudukan sebagai perusahaan monopolis.
- Perusahaan
multinasional tidak jarang hanya memproduksi komoditi untuk kalangan tertentu
saja.
- Perusahaan
multinasional dapat mempertajam kesenjangan sosial.
-Perusahaan
multinasional dapat menggunakan kekuatan ekonomi untuk menekan pemerintah
- Perusahaan
multinasional dapat menekan pajak lokal dengan ‘transfer pricing’
Namun demikian lepas
dari pandangan-pandangan menentang tersebut, negara Indonesia masih banyak
membutuhkan uluran penanaman modal asing tersebut. Beberapa alasan yang melatar
belakanginya adalah :
1. Kemampuan menabung
masyarakat Indonesia yang belum sempurna, sehingga kebutuhan modal dalam negeri
masih kurang.
2. Masih banyak sektor
yang belum dapat dikelola sendiri oleh tenaga maupun manajemen dalam negeri.
3. Belum efisiennya
produksi untuk jenis-jenis komoditi tertentu, sehingga lebih menguntungkan jika
diserahkan pengelolaannya pada investor asing.
4. Meskipun masih
sedikit, kita dapat belajar dan mencoba proses transfer ‘kemampuan’ dari para
perusahaan multinasional tersebut, disamping perusahaan tersebut banyak juga
turut membantu pemerintah dalam membuka pusat usaha baru di tempat-tempat yang
selama ini jauh dari kegiatan ekonomi.
Kabar Baik, Setiap Satu. Nama saya Aris Setymin Dari Indonesia tapi aku tinggal di Prahova Rumania, aku cepat-cepat ingin menggunakan media ini untuk berbagi kesaksian tentang bagaimana Tuhan mengarahkan saya untuk pemberi pinjaman kredit Legit dan nyata yang telah mengubah hidup saya dari rumput untuk rahmat, saya pernah menjadi miskin wanita tapi dia telah berubah saya untuk orang kaya sekarang, karena saya sekarang dapat membanggakan dari hidup sehat dan kaya tanpa stres atau kesulitan keuangan.
BalasHapusSetelah berbulan-bulan mencoba untuk mendapatkan pinjaman di internet, saya ditipu oleh perusahaan pinjaman lain untuk membayar jumlah total Rp98,700,500, saya menjadi begitu putus asa dalam mendapatkan pinjaman dari pemberi pinjaman online yang sah yang tidak akan meningkatkan rasa sakit saya, jadi aku memutuskan untuk menghubungi seorang wanita yang baru saja pinjaman diterima secara online, kita membahas tentang masalah ini dan kesimpulan kami dia bercerita tentang seorang wanita bernama CYNTHIA JOHNSON yang merupakan CEO dari Cynthia Johnson Pinjaman Perusahaan.
Aku diterapkan untuk jumlah pinjaman ($520,000.00USD) dengan tingkat bunga rendah dari 2%, sehingga pinjaman disetujui dengan mudah tanpa stres dan semua persiapan dilakukan pada transfer kredit, karena fakta bahwa tidak memerlukan agunan untuk transfer pinjaman, saya hanya diberitahu untuk mendapatkan sertifikat lisensi kesepakatan dari mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari dua jam dan 20 menit pinjaman disetorkan ke rekening bank saya.
Jadi saya ingin saran siapa saja yang membutuhkan pinjaman untuk cepat menghubungi dia melalui: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dia tidak tahu bahwa saya melakukan ini dan saya berdoa agar Tuhan memberkati dia dan keluarganya untuk hal-hal baik yang telah dilakukan di hidupku. Anda juga dapat menghubungi saya di arissetymin@gmail.com untuk info lebih lanjut. dan di sini adalah email dari teman saya: ladymia383@gmail.com yang memperkenalkan saya kepada Ibu Cynthia Anda juga dapat menghubungi dia.