TABUNGAN
PEMERINTAH
B. Industrialisasi dan pembangunan berkelanjutan
Tahapan-tahapan industrialisasi untuk pembanguna berkelanjutan
1. Tahap non industrialisasi
2. Tahap dalam proses menuju industrilaisasi
3. tahap semi industri
4. tahap industrialisasi penuh
BAB 11
A. Pengertian ekonomi pembangunan daerah
Pembangunan daerah merupakan proses pembangunan lintas sektoral yang mengikutsertakan bermasam aspek kehidupan. Pembanguna saerah khususnya pembangunan pedesaan merupakan wewenang pengusasa daerah yang didukung oleh aparat dari departemen teknis dan dibantu koordinasinya oleh Bappeda
B. Teori pertumbuhan dan pembangunan daerah
1. Mazhab Historis yaitu teori pertumbuhan dari friedrick list,bruno hilder brand,karl bucher dan ww. Rostow
2. Mazhab analitis , yaitu teori pertuimbuhan klasik yang mencakup teori pertumbuhan dari adm smith dan david Ricardo,Thomas roberd maltus dan karl marx. Teori – teori pertumbuhan neo klasik yang meliputi teori pertumbuhan dari Robert solow – crevor swan,dan dari Edmund phelps Harrey Johnson-Y.E meade. Teori –teori pertumbuhan post Keynesian yanbg meliputi teori pertumbuhan harrod domar
3. Teori pertumbuhan Joseph Schumpeter
4. Teoriu pertumbuhan kuznets
C. Paaradigma baru teori pembangunan daaerah
Progaram regional merupakan program pembangunan yang dilaksanakan dengan berorientasi pada kepentingan daerah dan untuk menyerasikan seta mempercepat penbangunan daerah
Di Indonesia terdapat tiga jenis program regional
a. .program inpres
b. Progaram pengembangan wilayah terpadu swadaya ( PPW-Swadaya )
c. Progaram pengembangan kawasan terpadu (PKT)
D. Perencanaan pembngunan daerah
Telah menjadi kebiasaan dalam pelaksanaan perencanaan regional bahwa masing-masing daeerah merumuskan sasaran sasarn kebijakan pembangunan tersendiri untuk daerahnya masing-masing. Disini terdapat kecenderugan untuk bercita-cita mencapai selisih kemakmuran lebih kecil. Untuk mencapainya masing-masing daerah diusahakan agar mempunyai sasaran-sasaran pendapatan Dalam hubungan ini sebiknya pilihansasaran ini didahuli denbgan studi mengenai imigrasi spotan daerah. Jika sebagian penduduk dari darah miskin secara sukarela pindah ke daeerah yang lain makmur,maka masalah pembanguna dengan begitu dapat dikurangi.
E. Tahap perencanaan pembangunan daerah
Mekanisme penentuan kawasan terpilih dilakukan oleh pemda tinkat II . Pemda tingkat II memilih sejumlah kawasan yang memenuhi criteria tertentu untuk pmenerima program pembangunan.. Kemudian diusulkan oleh pemda tingkat 1. Setelah Bappeda tingakat 1 menyusun berdasarkan urutan prioritas tertentu usulan kegiatan ini diajukan kepada tim pengarah program PKT . Deputi bidang regionaldan daerah, bappenas dari bebnerapa criteria khusus yang diperlukan di antaranya : (1) Kriteria pertama adalah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perancanaan dan pelaksanaan pembangunan (2) memberikan hasil dalam waktu relative pendek tetapi tetapo mengarah kepada kerangka pembangunan wilayah jangka panjang sesuai dengan pola dasar masing-masing daerah
F. Peran pemerintah dal;am pembnguna daerah
Pemerintah berperan dalam pembngunan daerah diantaranya
a. Pemerintah menberikan sumber dana yang berasal dari APBN dan dimaskuan pada pos penerimaan APBD
b. Pemerintah pusat menentukan program sedangkan pemerintah daerah mempunyai tugas untuk menyusun perencanaan teknis dan mengelola pelaksanaan serta mempertanggung jawabkan pelasksanaan program tersebut kepada pemerintah pusat
c. Pemerintah melaksanakan pembinaan,pengendalian dan pengawasan yang dilakuklan secaara koordinatif oleh departemen teknis dan instansi tekait
BAB 12
A. Modal asing dalam pembangunan
Bantuan asing bukanlah sekedar pemberian capital untuk industri dan maksud-maksud tertentu yang sudah bisa ditorerir oleh pihak-piuhak yang menerima bantuan. BLN bukanlah bantuan yang hanya menguntungkan negar donor saja tetapi dapat juga menjerat Negara-negara penerima.
1. BLN mempunyai cirri sebagai berikut:
- Ia merrupakan aliran modal yang bukan didorong untuk mencari keuntungan
- Dana tersebut diberikan kepada Negara penerima atau dipinjamkan dengan syarat lunak daripada yang berlaku pada pasaran internasional
2. Tujuan penggunaan BLN
- Meningkatkan investasi
- Menutup Neraca Luar negeri
- Mendorong proyek-proyek pembangunan
-
B. Motivasi Negara donor
Aliran modal yang dapat digolongkan sebagai BLN adalah pemberian (grant) dan pinjaman luar negeri (loan). Misalnya dana tersebut diberikan oleh World Bank, CGI, dan sebagainya. Bln tidak tidak lain penolong bagi Negara yang sedang berkembang untuk segera dapat melaksanakan pembangunan ekonominya. Oleh karena itu BLN kecuali yang berupa hibah perlu dan harus dikembalikan beserta bunganya. Dengan demikian harus ada tujuan yang penting dalam menggunakan dana tesebut agar tidak hilang musnah tanpa bekas.
C. Sumber- sumberpembiayaan pembanguna indonesia
Sumber-sumber pembiayaan pembangun di Indonesia adalah
1. Tabungan
Tabuangan merupakanmerupakan sumber capital yang strategis dalam menunjang pembanguna ekonomi suatu Negara. Tabungan pemerintah adalah kelebihan pendapatan Negara setelah dikurangi pengeluaran-pengeluaran rutin,tabungan ini dilaksanakan melalui kebijakan fiscal Sedangkan yang dimaksud dengan tabungan sector swasta adalah tabungan perseorangan (Personal saving) maupun tabungan perusahaan (business saving)
2. Pajak
Pajak merupkan sumber terpenting dari pendapatan pemerintah. Tentu saja penarikan pajak kepada masyarakat akan mengakibatkan dampak positif dan negative pada masyarakat. Tapi di Indonesia pajak merupkan salah satu capital pemerintah untuk melaksanakan pembangunan.
3. Bantuan Luar negeri
Bantuan asing bukanlah sekedar pemberian capital untuk industri dan maksud-maksud tertentu yang sudah bisa ditorerir oleh pihak-piuhak yang menerima bantuan. BLN bukanlah bantuan yang hanya menguntungkan negar donor saja tetapi dapat juga menjerat Negara-negara penerima. Dan di Indonesia bantuan luar negeri merukan salah satu dana untuk melaksanakan program pembngunan
D.. Struktur pembiayaan pembangunan
Struktur pembiayaan pembangunan di dasarkan atas:
- Tabungan sukarela masyarakat
- Mempertinggi tabungan pemerintah
- Anggaran belanja deficit sebagai cara pengerahan modal
- Pengaruh Inflasi terhadap pembangunan ekonomi
- Bantuan luar negri
- Pinjaman dan penanaman modal Asing
BAB 13
A. Peranan lingkungan dalam perekonomian
Pembangunan sering kali menjadi semacam ideology of development. Kesadaran suatu bangsa yang terbentuk melalui pengalamannya, baik pengalaman sukses maupun pengalaman kegagalan yang dialami, amat menentukan interpretasi mereka tentang Pembangunan Ekonomi. Pembangunan berlanjut atau Sustainable development merupakan proses perubahan dimana eksploitasi sumber alam, arah investasi, orientasi perkembangan teknologi, perubahan kelembagaan konsisten dengan kebutuhan pada saat sekarang dan saat yang akan datang. Pembangunan yang membawa peningkatan produksi, konsumsi, kapital yang kemudian akan membawa kemajuan teknologi, ternyata memiliki segi negatif: yaitu terjadinya pencemaran lingkungan, yang mesti dihindari karena akan mengganggu kelangsungan hidup manusia dan makhluk lain. Sehingga pendekatan secara ekosistem dalam proses pembangunan merupakan keharusan agar dapat menghindarkan dari segi negatif di atas. Perlu kita ketahui bahwa: memang sulit untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan sekaligus melestarikan lingkungan untuk kepentingan generasi mendatang.
B. Dalam penggalian sumber-sumber alam untuk keperluan pembangunan ekonomi, harus diusahakan agar supaya: tidak merusak tata lingkungan manusia, dilaksanakan dengan kebijaksanaan yang menyeluruh, dan memperhitungkan kebutuhan generasi yang akan datang. Demikian besar peranan lingkungan dalam pembangunan ekonomi sehingga dikhawatirkan pembangunan itu sendiri akan mengalami stagnasi, karena sumber daya alam sudah tidak ada lagi yang dapat digali atau karena kondisi sumber daya alamnya sudah demikian buruk, karena menggebunya pembangunan yang dilaksanakan atau karena pertumbuhan penduduk yang cepat sehingga tidak terpikirkan pelestarian dari sumber daya alam itu sendiri
C. Pembangunan yang berwawasan lingkungan merupakan suatu usaha untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat/affluent society dengan memperhatikan dan memelihara sumber daya alam atau planet bumi agar di kemudian hari tidak terjadi deteriorasi ekologis, soil depletion dan penyusunan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Masalahnya bagi negara yang sedang berkembang, seperti negara kita Indonesia adalah bagaimana dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan bagi orang-orang miskin melalui kegiatan pembangunan ekonomi dengan tetap memelihara kelestarian lingkungan
D. Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan dan pencemaran serta pemulihan kualitas lingkungan telah menuntut dikembangkannya berbagai perangkat kebijaksanaan dan program serta kegiatan yang didukung oleh sistem pendukung pengelolaan lingkungan lainnya. Sistem tersebut mencakup kemantapan kelembagaan,sumberdaya manusia dan kemitraan lingkungan, disamping perangkat hukum dan perundangan,informasi serta pendanaan. Sifat keterkaitan (interdependensi) dan keseluruhan (holistik) dari esensi lingkungan telah membawa konsekuensi bahwa pengelolaan lingkungan, termasuk sistem pendukungnya tidak dapat berdiri sendiri, akan tetapi terintegrasikan dan menjadi roh dan bersenyawa dengan seluruh pelaksanaan pembangunan sektor dan daerah.
C. Industri dan ekstranalitas dalam pembanguna berkelanjutan
1. Membangun industri yagn mendukung dan saling berkaitan dengan sector pertanian,trutama yang menghasilkan peralatan pertanian dan memproses produk-prosuk pertanian
2. Industri-industri yang dapat menghasilkan peralatan aatau menghemat devisa dengan cara memprosuksi barang-barang pengganti impor
3. Industri yang relative lebih banyak yang menggunakan tenaga kerja daripada mesin
4. Industri yang mendorong pembangunan regional
BUMN dan Inflasi Dalam Perekonomian Indonesia
PENGERTIAN TABUNGAN PEMERINTAH
Tabungan pemerintah
adalah selisih positif antara penerimaan dalam negeri dan pengeluaran rutin.
Kedua jenis tabungan ini dapat membentuk tabungan nasional yang digunakan
sebagai sumber dana investasi. Jadi, Tabungan pemerintah merupakan selisih
antara realisasi penerimaan dengan pengeluaran pemerintah.
“DALAM PENILAIAN SEHAT ATAU TIDAKNYA BUMN CENDERUNG BERSIFAT
AKUNTANSI”
Akuntansi adalah
pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan
membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk
membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan
lembaga pemerintah. Dan pastinya peran akuntansi dalam sehat atau tidaknya BUMN
sangat berpengaruh dalam penilaian.
SIAPA YANG MEMPUNYAI WEWENANG UNTUK MENILAI BUMN
•Penguasaan badanusaha
dimiliki oleh pemerintah.
• Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan oleh pemerintah.
• Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah.
• Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
• Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
• Pemerintah juga memiliki Akuntan Negara yaitu akuntan yang bekerja pada pemerintah dalam rangka pemeriksaan keuangan pada badan-badan atau lembaga-lembaga pemerintah dan perusahaan negara.
• Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan oleh pemerintah.
• Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah.
• Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
• Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
• Pemerintah juga memiliki Akuntan Negara yaitu akuntan yang bekerja pada pemerintah dalam rangka pemeriksaan keuangan pada badan-badan atau lembaga-lembaga pemerintah dan perusahaan negara.
Karena semua wewenang
yang berhak untuk menilai BUMN hanyalah pemerintah karena BUMN merupakan suatu
instansi pemerintah yang dimiliki oleh negara dan rata-rata BUMN di gunakan
untuk kepentingan rakyat.
TIDAK SELAMANYA INLFASI SELALU MERUGI
Inflasi memiliki
dampak positif dan dampak negative, tergantung parah atau tidaknya inflasi.
Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dapat
mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan dan membuat
orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi.
Coba kita renungkan,
apa penyebab harga tanah ataupun properti lainnya cenderung cepat naik nilainya
hanya dalam jangka waktu 5 tahun?
Ya, jawabannya adalah inflasi.
Dengan semakin menurunnya nilai mata uang rupiah dan semakin tingginya kebutuhan tanah/properti maka hal tersebut akan mempercepat naiknya harga aset tersebut.
Demikian juga dengan nilai emas.
Bayangkan jika inflasi di negeri ini hanya sebesar satu persen atau bahkan nol persen per tahun.
Maka investasi Anda di bidang properti atau emas tersebut akan sangat lambat dan tentu saja lebih beresiko.
Ya, jawabannya adalah inflasi.
Dengan semakin menurunnya nilai mata uang rupiah dan semakin tingginya kebutuhan tanah/properti maka hal tersebut akan mempercepat naiknya harga aset tersebut.
Demikian juga dengan nilai emas.
Bayangkan jika inflasi di negeri ini hanya sebesar satu persen atau bahkan nol persen per tahun.
Maka investasi Anda di bidang properti atau emas tersebut akan sangat lambat dan tentu saja lebih beresiko.
Berikut beberapa
contoh dari manfaat inflasi:
• Sebagai indikator untuk penentuan kebijakan penetapan harga beberapa komoditas tertentu, seperti : harga beras, BBM, listrik dan sebagainya.
• Sebagai bahan penentuan kebijakan dalam mengatur kelancaran arus distribusi barang, apabila diketahui bahwa salah satu penyebab kenaikan harga terjadi karena terganggunya kelancaran distribusi barang.
• Untuk bahan penentuan kebijakan impor (misal substitusi impor), dan sebagainya
• Sebagai indikator untuk penentuan kebijakan penetapan harga beberapa komoditas tertentu, seperti : harga beras, BBM, listrik dan sebagainya.
• Sebagai bahan penentuan kebijakan dalam mengatur kelancaran arus distribusi barang, apabila diketahui bahwa salah satu penyebab kenaikan harga terjadi karena terganggunya kelancaran distribusi barang.
• Untuk bahan penentuan kebijakan impor (misal substitusi impor), dan sebagainya
Sumber: http://pandubudimulya.wordpress.com/2014/04/16/bumn-dan-inflasi-dalam-perekonomian-indonesia/
INFLASI
Indonesia sendiri pernah beberapa kali mengalami
inflasi yang tidak terkendali ini, yang secara umum dirasakan merugikan dan
menyiksa sebagian besar masyarakat . Berkaca pada keadaan tersebut yang tidak
menyehatkan terutama untuk perekonomian negara secara umum, pemerintah dengan
berbagai upaya selalu menjaga agar angka inflasi tetap berada dalam angka
inflasi rendah.
Dengan demikian adanya inflasi tidak semata
berpengaruh pada kenaikan harga barang yang terus-menerus tapi akan berimbas
pula pada kondisi ekonomi lainnya baik secara mikro maupun makro. Lebih dari
itu, perkembangan inflasi akan
mempengaruhi laju perekonomian suatu negara. Setiap negara akan berusaha agar
keuangannya stabil sehingga kegiatan perekonomian masyarakatnya dapat
berkembang. Pengaruh inflasi terhadap perkembangan perekonomian suatu negara
dapat mengakibatkan beberapa hal, di antaranya adalah sebagai berikut.
1.
Orang yang
berpenghasilan tetap dan rendah akan dirugikan akibat kenaikan harga yang
terus-menerus tanpa ditunjang dengan kenaikan gaji. Tentu saja dalam kondisi
tertentu akan muncul kemiskinan baru yang ditandai dengan tidak seimbangnya
antara uang diperoleh dengan yang harus disediakan untuk membeli barang-barang
terutama kebutuhan pokok. Bila kondisi ini terus-menerus terjadi, pada akhirnya
angka kemiskinan dengan sendiri akan bertambah. Bila hal ini telah terlanjur
terjadi, tentu saja yang akan mengalami kesulitan adalah pemerintah juga, yang
mengharuskan dengan berbagai cara untuk mengembalikan kondisi kepada keadaan
semula sebelum iflasi yang tidak terkendali tersebut terjadi.
2.
Kenaikan harga bisa
menjadi keuntungan pengusaha karena dapat mendorong perluasan produksinya.
Namun sebenarnya hal ini merupakan keuntungan semu, karena pada akhirnya akan
sulit juga memperoleh bahan pokok. Atau pada kondisi tertentu ketika
produksinya diperluas, kemudian daya beli di masyarakat tidak berubah, akan
menyebabkan barang-barang menumpuk.
3.
Anggaran pembangunan
tidak bisa dipertahankan karena adanya kenaikan harga-harga. Akan sangat banyak
yang harus dikoreksi pada anggaran pendapatan negara dan anggaran pendapatan
daerah sehubungan dengan adanya inflasi ini. Karena itulah sedapat mungkin
pemerintah membuat kestabilan agar angka inflasi sesuai dengan yang ditetapkan
pada saat menghitung pendapatan dan belanja negara.
4.
Tingkat ekspor akan
mengalami kerugian karena kalah bersaing dengan barang-barang dari luar negeri.
Namun kondisi ini akan cepat terkendali dan pemerintah mengadakan proteksi
terhadap barang ekspor serta memberlakukan perubahan dan penambahan pajak
barang masuk sehingga masuknya barang-barang impor tidak terjadi secara
jorjoran.
Efek Terjadinya Inflasi
Inflasi dalam tingkat rendah (kurang dari 5%
setahun) dianggap sehat dan menguntungkan bagi para pengusaha. Kondisi ini akan
mendorong pengusaha untuk memperluas produksinya dan membuka peluang kerja.
Dalam konteks ini akan mengurangi jumlah pengangguran. Sekalipun bukan berarti
akan munculnya kondisi dimana masyarakat menjadi lebih memiliki daya beli.
Karena itulah angka inflasi sehat ini harus benar-benar dipertahankan sehingga
segala perhitungan akan jauh lebih mudah, karena telah diprediksi secara penghitungan
anggaran termasuk anggaran pemilik modal yang diinvestasikan pada perluasan
produk tertentu.
Jadi sebenarnya keadaan inflasi tidak diharapkan
oleh sebagian masyarakat namun diam-diam diharapkan terjadi oleh kalangan
tertentu yang secara langsung bisa menikmati akibat kondisi inflasi yang tidak
terkendali tersebut. Sehingga pemerintah harus benar-benar jeli dalam
mengendalikan laju inflasi, agar tidak terjebak pada kondisi yang serba-salah.
Tentu saja yang harus menjadi perhatian adalah kepentingan masyarakat yang
jumlahnya mayorita yaitu kalangan pegawai atau karyawan yang penghasilannya
tetap. Laju inflasi yang tidak terkendali yang ditandai dengan kenaikan barang
terus-menerus, bagi kalangan berpenghasilan tetap seperti pegawai dan karyawan,
benar-benar kondisi yang serba-sulit. Ibaratnya maju kena mundur kena, dan
terus harus dihadapi tanpa tahu kapan akan bisa berakhir. Namun sebagai sebuah
shock terapi, inflasi perlu dinaikkan dalam angka yang wajar.
Namun inflasi bisa berakibat buruk apabila terjadi
inflasi yang ganas dan hiperinflasi karena tidak akan mendorong dunia usaha
untuk meningkatkan produktivitas. Ini akibat dari biaya produksi yang semakin
tinggi sehingga keuntungan pengusaha menjadi kecil. Hal tersebut akan
menimbulkan dampak yang merugikan, misalnya banyak usaha-usaha gulung tikar
atau mengalami kebangkrutan, pemutusan hubungan kerja (PHK), kesempatan kerja
turun dan pada akhirnya akan meningkatkan angka pengangguran dan muncul
kemiskinan baru.
Pengaruh inflasi terhadap pendapatan tidak
merata, ada yang dirugikan dan diuntungkan. Inflasi akan mengakibatkan
penurunan pendapatan para pegawai dan pekerja yang memperoleh pendapatan tetap,
karena gaji yang didapat memiliki daya beli yang rendah. Akan tetapi,
pengusaha, petani, dan pedagang justru akan mendapatkan keuntungan pada saat
inflasi. Dengan kenaikan harga yang otomatis sementara biaya produksi tetap,
akan memberi keuntungan yang optimal sehingga para pengusaha memperoleh
keuntungan tiba-tiba.
Inflasi dapat berdampak pada perdagangan luar
negeri. Akibatnya, produk barang dalam negeri akan kalah bersaing dengan barang
dari luar. Ekspor akan mengalami penurunan. Barang-barang impor akan relatif
menjadi murah sehingga mendorong kegiatan impor semakin meningkat. Tentu saja
bila hal ini terus berlangsung dalam waktu lama, dunia usaha terutama yang
bergerak di bidang ekspor benar-benar akan mati kutu ketika harus berkembang
dengan barang impor yang demikian mudah masuk dengan jumlah tidak terkendali.
Dalam hal ini bisanya pemerintah mengambil
kebijakan kenaikan pajak bea dan cukai (quota impor) terhadap
barang-barang impor. Namun hal ini justru malah mengakibatkan harga di dalam
negeri menjadi lebih mahal lagi. Dengan demikian kemampuan masyarakat untuk
membeli barang semakin sulit.
Mengatasi Inflasi
Untuk mengatasi inflasi agar tidak merugikan
sebagian pihak secara terus-menerus adalah dengan cara berikut :
1.
Mengatur volume uang
yang beredar, yaitu dengan mengatur peredaran uang dan kecepatan peredaran uang
dapat dengan mengeluarkan kebijakan moneter, kebijakan fisikal, atau kebijakan
yang menyangkut kenaikan produksi. Disinilah tugas Bank Indonesia sebagai
pengendali kebijakan moneter dan fiskal, sehingga angka inflasi selalu
dipertahankan berada pada level inflasi tingkat rendah, sehingga keadaan
perekonomian mikro maupun makro tetap terkendali, tidak munculnya orang miskin
baru dan meningkatnya angka pengangguran baru.
2.
Meningkatkan produksi
barang dan jasa agar terus bertambah banyak. Hal ini dilakukan agar jumlah
barang di masyarakat tetap sesuai dengan kebutuhan.
3.
Memperketat pengeluaran,
memantau pelaksanaan pembangunan.
4.
Mengadakan devaluasi
sehingga nilai uang semakin meningkat.
5.
Usaha penanggulangan
inflasi akan lebih cepat selesai dengan adanya kesadaran dan kesepakatan
bersama antara tindakan pemerintah dengan pelaksanaannya. Tanpa kesadaran
bersama seperti itu, inflasi akan tetap dipertahankan terutama oleh kelompok
yang merasa diuntungkan dengan munculnya inflasi ini seperti para pengusaha,
petani dan kelompok lain yang bisa secara langsung menikmati perubahan akibat
inflasi ini.
