Minggu, 27 April 2014

tugas 3 -/perekonomian indonesia

TABUNGAN PEMERINTAH 
                

B. Industrialisasi dan pembangunan berkelanjutan 
Tahapan-tahapan industrialisasi untuk pembanguna berkelanjutan 
1. Tahap non industrialisasi
2. Tahap dalam proses menuju industrilaisasi 
3. tahap semi industri
4. tahap industrialisasi penuh
BAB 11

A. Pengertian ekonomi pembangunan daerah
Pembangunan daerah merupakan proses pembangunan lintas sektoral yang mengikutsertakan bermasam aspek kehidupan. Pembanguna saerah khususnya pembangunan pedesaan merupakan wewenang pengusasa daerah yang didukung oleh aparat dari departemen teknis dan dibantu koordinasinya oleh Bappeda

B. Teori pertumbuhan dan pembangunan daerah
1. Mazhab Historis yaitu teori pertumbuhan dari friedrick list,bruno hilder brand,karl bucher dan ww. Rostow
2. Mazhab analitis , yaitu teori pertuimbuhan klasik yang mencakup teori pertumbuhan dari adm smith dan david Ricardo,Thomas roberd maltus dan karl marx. Teori – teori pertumbuhan neo klasik yang meliputi teori pertumbuhan dari Robert solow – crevor swan,dan dari Edmund phelps Harrey Johnson-Y.E meade. Teori –teori pertumbuhan post Keynesian yanbg meliputi teori pertumbuhan harrod domar
3. Teori pertumbuhan Joseph Schumpeter 
4. Teoriu pertumbuhan kuznets 

C. Paaradigma baru teori pembangunan daaerah
Progaram regional merupakan program pembangunan yang dilaksanakan dengan berorientasi pada kepentingan daerah dan untuk menyerasikan seta mempercepat penbangunan daerah
Di Indonesia terdapat tiga jenis program regional
a. .program inpres
b. Progaram pengembangan wilayah terpadu swadaya ( PPW-Swadaya )
c. Progaram pengembangan kawasan terpadu (PKT)





D. Perencanaan pembngunan daerah
Telah menjadi kebiasaan dalam pelaksanaan perencanaan regional bahwa masing-masing daeerah merumuskan sasaran sasarn kebijakan pembangunan tersendiri untuk daerahnya masing-masing. Disini terdapat kecenderugan untuk bercita-cita mencapai selisih kemakmuran lebih kecil. Untuk mencapainya masing-masing daerah diusahakan agar mempunyai sasaran-sasaran pendapatan Dalam hubungan ini sebiknya pilihansasaran ini didahuli denbgan studi mengenai imigrasi spotan daerah. Jika sebagian penduduk dari darah miskin secara sukarela pindah ke daeerah yang lain makmur,maka masalah pembanguna dengan begitu dapat dikurangi.

E. Tahap perencanaan pembangunan daerah
Mekanisme penentuan kawasan terpilih dilakukan oleh pemda tinkat II . Pemda tingkat II memilih sejumlah kawasan yang memenuhi criteria tertentu untuk pmenerima program pembangunan.. Kemudian diusulkan oleh pemda tingkat 1. Setelah Bappeda tingakat 1 menyusun berdasarkan urutan prioritas tertentu usulan kegiatan ini diajukan kepada tim pengarah program PKT . Deputi bidang regionaldan daerah, bappenas dari bebnerapa criteria khusus yang diperlukan di antaranya : (1) Kriteria pertama adalah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perancanaan dan pelaksanaan pembangunan (2) memberikan hasil dalam waktu relative pendek tetapi tetapo mengarah kepada kerangka pembangunan wilayah jangka panjang sesuai dengan pola dasar masing-masing daerah

F. Peran pemerintah dal;am pembnguna daerah
Pemerintah berperan dalam pembngunan daerah diantaranya
a. Pemerintah menberikan sumber dana yang berasal dari APBN dan dimaskuan pada pos penerimaan APBD
b. Pemerintah pusat menentukan program sedangkan pemerintah daerah mempunyai tugas untuk menyusun perencanaan teknis dan mengelola pelaksanaan serta mempertanggung jawabkan pelasksanaan program tersebut kepada pemerintah pusat
c. Pemerintah melaksanakan pembinaan,pengendalian dan pengawasan yang dilakuklan secaara koordinatif oleh departemen teknis dan instansi tekait

BAB 12
A. Modal asing dalam pembangunan
Bantuan asing bukanlah sekedar pemberian capital untuk industri dan maksud-maksud tertentu yang sudah bisa ditorerir oleh pihak-piuhak yang menerima bantuan. BLN bukanlah bantuan yang hanya menguntungkan negar donor saja tetapi dapat juga menjerat Negara-negara penerima.
1. BLN mempunyai cirri sebagai berikut:
- Ia merrupakan aliran modal yang bukan didorong untuk mencari keuntungan
- Dana tersebut diberikan kepada Negara penerima atau dipinjamkan dengan syarat lunak daripada yang berlaku pada pasaran internasional
2. Tujuan penggunaan BLN
- Meningkatkan investasi
- Menutup Neraca Luar negeri
- Mendorong proyek-proyek pembangunan
- 
B. Motivasi Negara donor
Aliran modal yang dapat digolongkan sebagai BLN adalah pemberian (grant) dan pinjaman luar negeri (loan). Misalnya dana tersebut diberikan oleh World Bank, CGI, dan sebagainya. Bln tidak tidak lain penolong bagi Negara yang sedang berkembang untuk segera dapat melaksanakan pembangunan ekonominya. Oleh karena itu BLN kecuali yang berupa hibah perlu dan harus dikembalikan beserta bunganya. Dengan demikian harus ada tujuan yang penting dalam menggunakan dana tesebut agar tidak hilang musnah tanpa bekas.

C. Sumber- sumberpembiayaan pembanguna indonesia
Sumber-sumber pembiayaan pembangun di Indonesia adalah
1. Tabungan
Tabuangan merupakanmerupakan sumber capital yang strategis dalam menunjang pembanguna ekonomi suatu Negara. Tabungan pemerintah adalah kelebihan pendapatan Negara setelah dikurangi pengeluaran-pengeluaran rutin,tabungan ini dilaksanakan melalui kebijakan fiscal Sedangkan yang dimaksud dengan tabungan sector swasta adalah tabungan perseorangan (Personal saving) maupun tabungan perusahaan (business saving)


2. Pajak
Pajak merupkan sumber terpenting dari pendapatan pemerintah. Tentu saja penarikan pajak kepada masyarakat akan mengakibatkan dampak positif dan negative pada masyarakat. Tapi di Indonesia pajak merupkan salah satu capital pemerintah untuk melaksanakan pembangunan.

3. Bantuan Luar negeri
Bantuan asing bukanlah sekedar pemberian capital untuk industri dan maksud-maksud tertentu yang sudah bisa ditorerir oleh pihak-piuhak yang menerima bantuan. BLN bukanlah bantuan yang hanya menguntungkan negar donor saja tetapi dapat juga menjerat Negara-negara penerima. Dan di Indonesia bantuan luar negeri merukan salah satu dana untuk melaksanakan program pembngunan

D.. Struktur pembiayaan pembangunan
Struktur pembiayaan pembangunan di dasarkan atas:
- Tabungan sukarela masyarakat
- Mempertinggi tabungan pemerintah
- Anggaran belanja deficit sebagai cara pengerahan modal 
- Pengaruh Inflasi terhadap pembangunan ekonomi
- Bantuan luar negri
- Pinjaman dan penanaman modal Asing 







BAB 13
A. Peranan lingkungan dalam perekonomian
Pembangunan sering kali menjadi semacam ideology of development. Kesadaran suatu bangsa yang terbentuk melalui pengalamannya, baik pengalaman sukses maupun pengalaman kegagalan yang dialami, amat menentukan interpretasi mereka tentang Pembangunan Ekonomi. Pembangunan berlanjut atau Sustainable development merupakan proses perubahan dimana eksploitasi sumber alam, arah investasi, orientasi perkembangan teknologi, perubahan kelembagaan konsisten dengan kebutuhan pada saat sekarang dan saat yang akan datang. Pembangunan yang membawa peningkatan produksi, konsumsi, kapital yang kemudian akan membawa kemajuan teknologi, ternyata memiliki segi negatif: yaitu terjadinya pencemaran lingkungan, yang mesti dihindari karena akan mengganggu kelangsungan hidup manusia dan makhluk lain. Sehingga pendekatan secara ekosistem dalam proses pembangunan merupakan keharusan agar dapat menghindarkan dari segi negatif di atas. Perlu kita ketahui bahwa: memang sulit untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan sekaligus melestarikan lingkungan untuk kepentingan generasi mendatang. 
B. Dalam penggalian sumber-sumber alam untuk keperluan pembangunan ekonomi, harus diusahakan agar supaya: tidak merusak tata lingkungan manusia, dilaksanakan dengan kebijaksanaan yang menyeluruh, dan memperhitungkan kebutuhan generasi yang akan datang. Demikian besar peranan lingkungan dalam pembangunan ekonomi sehingga dikhawatirkan pembangunan itu sendiri akan mengalami stagnasi, karena sumber daya alam sudah tidak ada lagi yang dapat digali atau karena kondisi sumber daya alamnya sudah demikian buruk, karena menggebunya pembangunan yang dilaksanakan atau karena pertumbuhan penduduk yang cepat sehingga tidak terpikirkan pelestarian dari sumber daya alam itu sendiri 
C. Pembangunan yang berwawasan lingkungan merupakan suatu usaha untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat/affluent society dengan memperhatikan dan memelihara sumber daya alam atau planet bumi agar di kemudian hari tidak terjadi deteriorasi ekologis, soil depletion dan penyusunan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Masalahnya bagi negara yang sedang berkembang, seperti negara kita Indonesia adalah bagaimana dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan bagi orang-orang miskin melalui kegiatan pembangunan ekonomi dengan tetap memelihara kelestarian lingkungan 
D. Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan dan pencemaran serta pemulihan kualitas lingkungan telah menuntut dikembangkannya berbagai perangkat kebijaksanaan dan program serta kegiatan yang didukung oleh sistem pendukung pengelolaan lingkungan lainnya. Sistem tersebut mencakup kemantapan kelembagaan,sumberdaya manusia dan kemitraan lingkungan, disamping perangkat hukum dan perundangan,informasi serta pendanaan. Sifat keterkaitan (interdependensi) dan keseluruhan (holistik) dari esensi lingkungan telah membawa konsekuensi bahwa pengelolaan lingkungan, termasuk sistem pendukungnya tidak dapat berdiri sendiri, akan tetapi terintegrasikan dan menjadi roh dan bersenyawa dengan seluruh pelaksanaan pembangunan sektor dan daerah.



C. Industri dan ekstranalitas dalam pembanguna berkelanjutan
1. Membangun industri yagn mendukung dan saling berkaitan dengan sector pertanian,trutama yang menghasilkan peralatan pertanian dan memproses produk-prosuk pertanian
2. Industri-industri yang dapat menghasilkan peralatan aatau menghemat devisa dengan cara memprosuksi barang-barang pengganti impor
3. Industri yang relative lebih banyak yang menggunakan tenaga kerja daripada mesin
4. Industri yang mendorong pembangunan regional


BUMN dan Inflasi Dalam Perekonomian Indonesia
·         Leave a comment
PENGERTIAN TABUNGAN PEMERINTAH
Tabungan pemerintah adalah selisih positif antara penerimaan dalam negeri dan pengeluaran rutin. Kedua jenis tabungan ini dapat membentuk tabungan nasional yang digunakan sebagai sumber dana investasi. Jadi, Tabungan pemerintah merupakan selisih antara realisasi penerimaan dengan pengeluaran pemerintah.
“DALAM PENILAIAN SEHAT ATAU TIDAKNYA BUMN CENDERUNG BERSIFAT AKUNTANSI”
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Dan pastinya peran akuntansi dalam sehat atau tidaknya BUMN sangat berpengaruh dalam penilaian.
SIAPA YANG MEMPUNYAI WEWENANG UNTUK MENILAI BUMN                
•Penguasaan  badanusaha dimiliki oleh pemerintah.
• Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan oleh pemerintah.
• Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah.
• Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
• Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
• Pemerintah juga memiliki Akuntan Negara yaitu akuntan yang bekerja pada pemerintah dalam rangka pemeriksaan keuangan pada badan-badan atau lembaga-lembaga pemerintah dan perusahaan negara.
Karena semua wewenang yang berhak untuk menilai BUMN hanyalah pemerintah karena BUMN merupakan suatu instansi pemerintah yang dimiliki oleh negara dan rata-rata BUMN di gunakan untuk kepentingan rakyat.
TIDAK SELAMANYA INLFASI SELALU MERUGI
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negative, tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi.
Coba kita renungkan, apa penyebab harga tanah ataupun properti lainnya cenderung cepat naik nilainya hanya dalam jangka waktu 5 tahun?
Ya, jawabannya adalah inflasi.
Dengan semakin menurunnya nilai mata uang rupiah dan semakin tingginya kebutuhan tanah/properti maka hal tersebut akan mempercepat naiknya harga aset tersebut.
Demikian juga dengan nilai emas.
Bayangkan jika inflasi di negeri ini hanya sebesar satu persen atau bahkan nol persen per tahun.
Maka investasi Anda di bidang properti atau emas tersebut akan sangat lambat dan tentu saja lebih beresiko.
Berikut beberapa contoh dari manfaat inflasi:
• Sebagai indikator untuk penentuan kebijakan penetapan harga beberapa komoditas tertentu, seperti : harga beras, BBM, listrik dan sebagainya.
• Sebagai bahan penentuan kebijakan dalam mengatur kelancaran arus distribusi barang, apabila diketahui bahwa salah satu penyebab kenaikan harga terjadi karena terganggunya kelancaran distribusi barang.
• Untuk bahan penentuan kebijakan impor (misal substitusi impor), dan sebagainya


INFLASI
logo anne ahiraInflasi dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana jumlah uang yang beredar lebih besar daripada jumlah peredaran barang-barang. Hal yang paling terasa oleh masyarakat unum akibatnya adalah Inflasi adalah menyebabkan harga barang menjadi naik terus-menerus. Mesti dibedakan bahwa barang yang mahal bukan berarti inflasi. Inflasi ditandai dengan kenaikan harga yang terus-menerus. Kenaikan harga ini karena memang dipicu oleh peredaran uang yang tidak terkendali melampaui peredaran barang.
Indonesia sendiri pernah beberapa kali mengalami inflasi yang tidak terkendali ini, yang secara umum dirasakan merugikan dan menyiksa sebagian besar masyarakat . Berkaca pada keadaan tersebut yang tidak menyehatkan terutama untuk perekonomian negara secara umum, pemerintah dengan berbagai upaya selalu menjaga agar angka inflasi tetap berada dalam angka inflasi rendah.
Dengan demikian adanya inflasi tidak semata berpengaruh pada kenaikan harga barang yang terus-menerus tapi akan berimbas pula pada kondisi ekonomi lainnya baik secara mikro maupun makro. Lebih dari itu, perkembangan inflasi akan mempengaruhi laju perekonomian suatu negara. Setiap negara akan berusaha agar keuangannya stabil sehingga kegiatan perekonomian masyarakatnya dapat berkembang. Pengaruh inflasi terhadap perkembangan perekonomian suatu negara dapat mengakibatkan beberapa hal, di antaranya adalah sebagai berikut.
1.  Orang yang berpenghasilan tetap dan rendah akan dirugikan akibat kenaikan harga yang terus-menerus tanpa ditunjang dengan kenaikan gaji. Tentu saja dalam kondisi tertentu akan muncul kemiskinan baru yang ditandai dengan tidak seimbangnya antara uang diperoleh dengan yang harus disediakan untuk membeli barang-barang terutama kebutuhan pokok. Bila kondisi ini terus-menerus terjadi, pada akhirnya angka kemiskinan dengan sendiri akan bertambah. Bila hal ini telah terlanjur terjadi, tentu saja yang akan mengalami kesulitan adalah pemerintah juga, yang mengharuskan dengan berbagai cara untuk mengembalikan kondisi kepada keadaan semula sebelum iflasi yang tidak terkendali tersebut terjadi.
2.  Kenaikan harga bisa menjadi keuntungan pengusaha karena dapat mendorong perluasan produksinya. Namun sebenarnya hal ini merupakan keuntungan semu, karena pada akhirnya akan sulit juga memperoleh bahan pokok. Atau pada kondisi tertentu ketika produksinya diperluas, kemudian daya beli di masyarakat tidak berubah, akan menyebabkan barang-barang menumpuk.
3.  Anggaran pembangunan tidak bisa dipertahankan karena adanya kenaikan harga-harga. Akan sangat banyak yang harus dikoreksi pada anggaran pendapatan negara dan anggaran pendapatan daerah sehubungan dengan adanya inflasi ini. Karena itulah sedapat mungkin pemerintah membuat kestabilan agar angka inflasi sesuai dengan yang ditetapkan pada saat menghitung pendapatan dan belanja negara.
4.  Tingkat ekspor akan mengalami kerugian karena kalah bersaing dengan barang-barang dari luar negeri. Namun kondisi ini akan cepat terkendali dan pemerintah mengadakan proteksi terhadap barang ekspor serta memberlakukan perubahan dan penambahan pajak barang masuk sehingga masuknya barang-barang impor tidak terjadi secara jorjoran.
Efek Terjadinya Inflasi
Inflasi dalam tingkat rendah (kurang dari 5% setahun) dianggap sehat dan menguntungkan bagi para pengusaha. Kondisi ini akan mendorong pengusaha untuk memperluas produksinya dan membuka peluang kerja. Dalam konteks ini akan mengurangi jumlah pengangguran. Sekalipun bukan berarti akan munculnya kondisi dimana masyarakat menjadi lebih memiliki daya beli. Karena itulah angka inflasi sehat ini harus benar-benar dipertahankan sehingga segala perhitungan akan jauh lebih mudah, karena telah diprediksi secara penghitungan anggaran termasuk anggaran pemilik modal yang diinvestasikan pada perluasan produk tertentu.
Jadi sebenarnya keadaan inflasi tidak diharapkan oleh sebagian masyarakat namun diam-diam diharapkan terjadi oleh kalangan tertentu yang secara langsung bisa menikmati akibat kondisi inflasi yang tidak terkendali tersebut. Sehingga pemerintah harus benar-benar jeli dalam mengendalikan laju inflasi, agar tidak terjebak pada kondisi yang serba-salah. Tentu saja yang harus menjadi perhatian adalah kepentingan masyarakat yang jumlahnya mayorita yaitu kalangan pegawai atau karyawan yang penghasilannya tetap. Laju inflasi yang tidak terkendali yang ditandai dengan kenaikan barang terus-menerus, bagi kalangan berpenghasilan tetap seperti pegawai dan karyawan, benar-benar kondisi yang serba-sulit. Ibaratnya maju kena mundur kena, dan terus harus dihadapi tanpa tahu kapan akan bisa berakhir. Namun sebagai sebuah shock terapi, inflasi perlu dinaikkan dalam angka yang wajar.
Namun inflasi bisa berakibat buruk apabila terjadi inflasi yang ganas dan hiperinflasi karena tidak akan mendorong dunia usaha untuk meningkatkan produktivitas. Ini akibat dari biaya produksi yang semakin tinggi sehingga keuntungan pengusaha menjadi kecil. Hal tersebut akan menimbulkan dampak yang merugikan, misalnya banyak usaha-usaha gulung tikar atau mengalami kebangkrutan, pemutusan hubungan kerja (PHK), kesempatan kerja turun dan pada akhirnya akan meningkatkan angka pengangguran dan muncul kemiskinan baru.
Pengaruh inflasi terhadap pendapatan tidak merata, ada yang dirugikan dan diuntungkan. Inflasi akan mengakibatkan penurunan pendapatan para pegawai dan pekerja yang memperoleh pendapatan tetap, karena gaji yang didapat memiliki daya beli yang rendah. Akan tetapi, pengusaha, petani, dan pedagang justru akan mendapatkan keuntungan pada saat inflasi. Dengan kenaikan harga yang otomatis sementara biaya produksi tetap, akan memberi keuntungan yang optimal sehingga para pengusaha memperoleh keuntungan tiba-tiba.
Inflasi dapat berdampak pada perdagangan luar negeri. Akibatnya, produk barang dalam negeri akan kalah bersaing dengan barang dari luar. Ekspor akan mengalami penurunan. Barang-barang impor akan relatif menjadi murah sehingga mendorong kegiatan impor semakin meningkat. Tentu saja bila hal ini terus berlangsung dalam waktu lama, dunia usaha terutama yang bergerak di bidang ekspor benar-benar akan mati kutu ketika harus berkembang dengan barang impor yang demikian mudah masuk dengan jumlah tidak terkendali.
Dalam hal ini bisanya pemerintah mengambil kebijakan kenaikan pajak bea dan cukai (quota impor) terhadap barang-barang impor. Namun hal ini justru malah mengakibatkan harga di dalam negeri menjadi lebih mahal lagi. Dengan demikian kemampuan masyarakat untuk membeli barang semakin sulit.
Mengatasi Inflasi
Untuk mengatasi inflasi agar tidak merugikan sebagian pihak secara terus-menerus adalah dengan cara berikut :
1.  Mengatur volume uang yang beredar, yaitu dengan mengatur peredaran uang dan kecepatan peredaran uang dapat dengan mengeluarkan kebijakan moneter, kebijakan fisikal, atau kebijakan yang menyangkut kenaikan produksi. Disinilah tugas Bank Indonesia sebagai pengendali kebijakan moneter dan fiskal, sehingga angka inflasi selalu dipertahankan berada pada level inflasi tingkat rendah, sehingga keadaan perekonomian mikro maupun makro tetap terkendali, tidak munculnya orang miskin baru dan meningkatnya angka pengangguran baru.
2.  Meningkatkan produksi barang dan jasa agar terus bertambah banyak. Hal ini dilakukan agar jumlah barang di masyarakat tetap sesuai dengan kebutuhan.
3.  Memperketat pengeluaran, memantau pelaksanaan pembangunan.
4.  Mengadakan devaluasi sehingga nilai uang semakin meningkat. 
5.  Usaha penanggulangan inflasi akan lebih cepat selesai dengan adanya kesadaran dan kesepakatan bersama antara tindakan pemerintah dengan pelaksanaannya. Tanpa kesadaran bersama seperti itu, inflasi akan tetap dipertahankan terutama oleh kelompok yang merasa diuntungkan dengan munculnya inflasi ini seperti para pengusaha, petani dan kelompok lain yang bisa secara langsung menikmati perubahan akibat inflasi ini.


Rabu, 16 April 2014

tugas 2-/perekonomian indonesia


1. Gambarkan dengan skema & jelaskan hubungan 3 pelaku ekonomi pokok dalam perekonomian Indonesia!

Pelaku ekonomi:
·                     Rumah Tangga Konsumsi (konsumen) adalah pelaku ekonomi yang terdiri atas ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lainnya. RTK termasuk kelompok pelaku ekonomi yang cakupan wilayahnya paling kecil. RTK pemilik berbagai faktor produksi,antara lain tenaga kerja, tenaga usahawan, barang-barang modal, kekayaan alam, dan harta tetap (seperti tanah dan bangunan). Faktor-faktor produksi yang disediakan oleh RTK akan ditawarkan kepada sektor perusahaan.
·                     Rumah Tangga Produksi (produsen/perusahaan/industri) adalah organisasi yang dikembangkan untuk membuat barang & jasa. Kegiatan ekonomi yang dilakukan rumah tangga perusahaan meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi. Dengan tujuan memproduksi barang & jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
·                     Pemerintah adalah badan-badan pemerintahan yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi. Seperti halnya rumah tangga konsumsi dan produksi, pemerintah juga sebagai pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.



http://gabrielaannora.blogspot.com/2014/04/tugas-2-perekonomian-indonesia.html



2. a) Apa yang dimaksud dengan
1.                  free fight liberalisme
2.                  etatisme
3.                  monopoli 
    b) Mengapa di dalam perekonomian Indonesia ketiga hal tsb tidak diijinkan? Jelaskan pendapat saudara! (min 150 kata)

Freefight liberalism adalah kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan eksploitasi pada kaum yang ekonominya lemah.
Etatisme adalah keikutsertaan permerintah yg terlalu mendominasi sehingga mematikan kreasi masyarakat.
Monopoli adalah bentuk pemusatan kekuasaan ekonomi pada kelompok tertentu.

Di Indonesia tidak diijinkan karena jika menerapkan ketiga sistem ini akan merugikan, menurunkan bahkan merusak kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Akibat persaingan ekonomi yang terlalu bebas maka bukan tidak mungkin masyarakat atau para pelaku ekonomi menjadi saling menghancurkan. Sedangkan akibat jika pemusatan kekuasaan ekonomi pada kelompok tertentu saja (yang biasanya pemerintah), dapat mematikan aspirasi masyarakat, serta inisiatif  warga masyarakat akan berlangsungnya kegiatan perekonomian menjadi berkurang karena tidak memberikan pilihan lain pada masyarakat selain mengikuti keinginan sang monopoli. Akibat sistem kebebasan usaha yang tidak terkendali adalah sangat berlawanan dengan semangat gotong royong dan ini dianggap tidak cocok dengan kebudayaan di Indonesia. Ketiga sistem dapat semakin menjadikan jurang pemisah bagi si miskin dan si kaya. 



Minggu, 13 April 2014

TUGAS 1-/PEREKONOMIAN INDONESIA


1.      Apa yang Di maksud dengan Investasi?
Investasi
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal.
Daftar isi
           1 Pengertian
           2 Produk
           3 Bentuk
           4 Risiko
           5 Lihat pula
           6 Pranala luar
Pengertian
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.

Produk
Beberapa produk investasi dikenal sebagai efek atau surat berharga. Definisi efek adalah suatu instrumen bentuk kepemilikan yang dapat dipindah tangankan dalam bentuk surat berharga, saham/obligasi, bukti hutang (Promissory Notes), bunga atau partisipasi dalam suatu perjanjian kolektif (Reksa dana), Hak untuk membeli suatu saham (Rights), garansi untuk membeli saham pada masa mendatang atau instrumen yang dapat diperjual belikan.
Bentuk
           Investasi tanah - diharapkan dengan bertambahnya populasi dan penggunaan tanah; harga tanah akan meningkat di masa depan.
           Investasi pendidikan - dengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian, diharapkan pencarian kerja dan pendapatan lebih besar.
           Investasi saham - diharapkan perusahaan mendapatkan keuntungan dari hasil kerja atau penelitian.
           Investasi mata uang asing - diharapkan investor akan mendapatkan keuntungan dari menguatnya nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang lokal
Risiko
Selain dapat menambah penghasilan seseorang, investasi juga membawa risiko keuangan jika investasi tersebut gagal. Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah faktor keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia), atau ketertiban hukum.
                          SUMBER: http://id.wikipedia.org/wiki/Investasi

2. SEBUTKAN DAN JELASKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI DALAM PEREKONOMIAN SUATU NEGARA 
 Ada beberapa hal yang memengaruhi investasi, yaitu suku bunga, PDRB, utilitas, birokrasi, kualitas SDM, regulasi, stabilitas politik dan keamanan serta faktor sosial budaya. Hal ini menimbulkan implikasi kebijakan, yaitu penurunan suku bunga, kebijakan fiskal, perbaikan sarana dan prasarana, perbaikan birokrasi pemerintahan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, pelonggaran regulasi, kebijakan untuk menciptakan stabilitas politik dan keamanan, penguatan budaya lokal.Beberapa penjelasan terhadap factor-faktor yang mempengaruhinnya
1)    Tingkat Keuntungan yang Akan Diperoleh
Dengan adanya keuntungan yang diperoleh akan memberikan gambaran kepada pihak perusahaan/pihak yang akan menanam investasi mengenai jenis-jenis investasi yang mempunyai prospek baik untuk dilaksanakan yang mampu memberikan keuntungan kepada para pengusaha dan selain itu juga dapat menentukan besarnya investasi yang harus dilakukan untuk mewujudkan tambahan barang modal yang diperlukan.
2)    Tingkat suku Bunga
Suku bunga merupakan factor yang sangat penting dalam menarik investasi karena sebagian besar investasi biasanya dibiayai dari pinjaman bank. Jika suku bunga pinjaman turun maka akan mendorong investor untuk meminjam modal dan dengan pinjaman modal tersebut maka ia akan melakukan investasi.Kegiatan investasi dapat dilaksanakan apabila tingkat pengembalian modal lebih besar atau sama dengan suku bunga. Sehingga semakin besar dana yang digunakan untuk kegiatan investasi maka jumlah uang yang disimpan di bank juga semakin besar.
3)    Tingkat Pendapatan Nasional
pendapatan nasional per kapita untuk tingkat negara (nasional) dan PDRB per kapita
untuk tingkat propinsi dan Kabupaten atau Kota.Pendapatan nasional per kapita dan PDRB perkapita merupakan cermin dari daya beli masyarakat atau pasar. Makin tinggi daya beli masyarakat suatu
negara atau daerah (yang dicerminkan oleh pendapatan nasional per kapita atau PDRB perkapita) sehingga akan memperbesar permintaan terhadap barang dan jasa.  maka akan makin menarik negara atau daerah tersebut untuk berinvestasi.Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan bertambah tinggi dan hal ini akan mendorong kegiatan investasi yang lebih banyak. Dalam jangka panjang, apabila pendapatan nasional bertambah tinggi, maka investasi akan bertambah tinggi pula.
Penghitungan konsumsi,tabungan dan investasi secara agregat dapat menggambarkan besarnya pendapatan suatu Negara dan begitu juga peningkatannya,
Dengan demikian dari penjelasan  no 2 dan 3 dapat disimpulkan bahwa:
“Semakin tinggi tingkat suku bunga,tingkat investasi semakin menurun.Sedangkan hubungannya dengan pendapatan nasional,semakin tinggi pendapatan nasional,tingkat Investasi juga semakin meningkat.”
Investasi adalah pembentuk modal untuk meningkatkan pendapatan.
      Hubungan Investasi dan tabungan dapat digambarkan sebagai:
      I > S mengakibatkan pendapatn naik
      I = S keseimbangan pendapatan
      I < S mengakibatkan pendapatan turun
            sumber : http://shelvilishandes.blogspot.com/2012/04/tugas-6.html                                
   
3. Di dalam Suatu Negara yang Sedang Berkembang, Modal Merupakan Salah Satu Syarat Utama dalam Mencapai Kemajuan Ekonomi 

Di dalam suatu negara, terutama di negara yang sedang berkembang, modal merupakan salah satu syarat utama dalam mencapai kemajuan ekonomi. Dengan modal itulah para pelaku ekonomi dapat meningkatkan kemampuan produksinya, dan sebaliknya kekurangan modal akan menghambat proses produksi. Dan tentunya jika hal ini dibiarkan tentu akan menimbulkan masalah-masalah yang berkelanjutan.
Jika di penghujung tahun 1996, banyak tokoh menyerukan penurunan suku bunga bank agar produksi lebih efisien (diantaranya oleh Bapak Habibie ), tentulah memiliki dasar yang kuat. Dengan turunnya suku bunga investasi akan menjadi meningkat, dan tentu saja ini merupakan angin segar bagi kalangan usahawan.

INVESTASI
Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat investasi dalam perekonomian suatu negara, beberapa diantaranya adalah :
Pertama, prospek ekonomi di masa yang akan datang. Dengan adanya ketidakpastian serta banyaknya kemungkinan komdisi ekonomi Indonesia yang akan datang, menjadikan kegiatan mendapatkan dana untuk investasi menjadi tidak mudah. Setiap investor tentu menghendaki adanya resiko yang sekecil mungkin dengan tingkat keuntungan yang ‘baik’ dari dana yang ia investasikan. Untuk itu diperlukan suatu proses peramalan guna mengurangi ketidakpastian di masa datang itu. Dengan semakin baiknya hasil peramalan, maka semakin besar dan baik pula iklim investasi yang akan terjadi.

Kedua, keuntungan yang dicapai perusahaan. Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka semakin terbuka pula kesempatan sebagian dari keuntungan tersebut untuk diinvestasikan kembali ke dalam kegiatan perusahaan.

Ketiga, perubahan dan perkembangan teknologi. Semakin cepat perubahan teknologi, maka akan semakin memacu setiap pelaku usaha untuk menginvestasikan dananya guna mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi tersebut.

Keempat, kestabilan perekonomian negara. Jika Indonesia mampu menjamin adanya kestabilan dalam bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya, serta pertahanan, maka hal tersebut akan mendorong terciptanya iklim investasi yang aman bagi investor, dan tentunya suatu yang menguntungkan bagi perkembangan perekonomian secara umum.

Kelima, tingkat suku bunga. Tingkat suku bunga yang tinggi akan menyebabkan dana yang diperoleh dengan kredit untuk investasi menjadi mahal. Akibatnya akan membebani proses produksi dengan biaya yang tinggi, yang berakibat lanjut tidak efisiennya output yang dihasilkan. Semakin rendah tingkat bunga, maka akan muncul kecenderungan dunia usaha untuk memperbanyak pengeluaran untuk investasi.
Investasi sendiri di dalam perekonomian memiliki peran yang sangat penting di dalam menentukan besar-kecilnya pendapatan nasional, yakni dengan proses angka pengganda investasinya. Dengan kata lain, perubahan sedikit saja dalam investasi, akan menyebabkan perubahan pendapatan nasional dengan prosentase/jumlah yang jauh lebih besar. Untuk mendapatkan gambaran, kita gunakan ilustrasi berikut :
Suatu saat perekonomian Indonesia memiliki pendapatan nasional senilai 100 milyar, dan digunakan untuk konsumsi masyarakat sebesar 95 milyar, besarnya investasi masyarakat senilai 40 milyar. Pada periode kedua pendapatan nasional mengalami kenaikan menjadi 120, dan konsumsi masyarakat juga naik menjadi 110 milyar, dan besarnya investasi sebesar 80 milyar.
Dari data di atas dapat ditemukan fungsi konsumsi masyarakat yakni :
C = a + cY , dimana :
C = besarnya konsumsi masyarakat pada periode tertentu
a = autonomous consume, yakni besarnya pendapatan/uang yang tetap harus dimiliki untuk bisa bertahan hidup, meskipun pendapatan nasionalnya nol.
c = marginal propensity to consume, yakni kecenderungan berkonsumsi masyarakat, jika memiliki pendapatan tertentu
Y = pendapatan nasional pada periode tertentu
c = perubahan konsumsi / perubahan pendapatan nasional
c = ( 110 – 95 ) / ( 120 – 100 ) = 15 / 20 = 0.75
C = a + 0.75 Y, selanjutnya untuk mendapatkan nilai a, maka kita masukkan nilai C dan Y dengan nilai pada periode tertentu.
95 = a + 0.75 ( 100 )             95 = a +  75                  a = 95-75 = 20
Jadi persamaannya :
C = 20 + 0.75 Y
Sedangkan pendapatan nasional keseimbangannya pada periode pertama dicari dengan menggunakan formulasi :
Ye = a + I / ( 1 – c )               Ye = 20 + 40 / ( 1 – 0.75 )
Ye = 60 / 0.25 = 240

Angka pengganda investasi ( k ) dicari dengan formulasi k = 1/(1 – c ), sehingga nilai angka penggandanya adalah k = 1 / ( 1 – 0.75 ) = 4
Dengan ,menggunakan angka pengganda tersebut kita dapat mengetahui perubahan pendapatan nasional keseimbangan yang disebabkan karena kenaikan tingkat investasi, yaitu :
Ye periode kedua = Ye1 + perubahan Y = Ye1 + k x perubahan investasi, sehingga nilainya adalah 240 + 4 x ( 80 – 40 ) = 240 + 160 = 400.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan, bahwa dengan menggunakan konsep angka pengganda investasi, maka perubahan investasi yang hanya 40 milyar ( dari 40 menjadi 80 milyar ), dapat meningkatkan pendapatan nasional keseimbangan dengan jumlah yang jauh lebih besar, yakni senilai 400 milyar ( naik sebesar 160 milyar ).

PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI ( PMDN )
Pada awalnya investasi melalui penanaman modal dalam negeri di Indonesia telah diatur di dalam Undang-Undang No. 6 tahun 1968, dengan memberi persetujuan kepada berbagai macam proyek yang tersebar di berbagai sektor di wilayah Indonesia.
Dari pelita ke pelita berikutnya, komposisi penanaman modal dalam negeri telah mengalami pergeseran prioritas. Jika pada pelita I dan II, industri kecil masih mendominasi, maka pada pelita-pelita berikutnya investasi dari penanaman modal ini mulai diarahkan pada usaha untuk :
1. Memperkokoh struktur industri dalam negeri secara umum, dengan memprioritaskan industri yang mampu mengolah bahan baku, modal, serta penunjang.
2. Prioritas juga ditujukan kepada industri agar mampu menciptakan  mesin-mesin produksi sendiri.
3. Diarahkan pada proses penyerapan tenaga kerja sebanyak-banyaknya.
4. Dapat menyebar ke luar wilayah pulau Jawa, agar pembangunan dapat lebih merata di seluruh wilayah Indonesia. Beberapa sebab mengapa pulau Jawa masih menjadi konsentrasi penanaman modal diantaranya :
- Investor lebih berorientasi pada pasar, dan pulau Jawalah yang memenuhi kriteria tersebut, mengingat sebagian besar penduduk Indonesia berada di pulau ini, disamping daya belinya yang lebih baik dari pulau-pulau yang lainnya.
- Pulau Jawa relatif lebih memiliki fasilitas dan infrastruktur yang lebih lengkap dibanding wilayah yang lainnya.

PENANAMAN MODAL ASING ( PMA )
Secara makro proses kemajuan ekonomi suatu negara akan semakin lancar jika tingkat tabungan masyarakat mampu mengimbangi kebutuhan investasi yang akan dilakukan. Jika yang terjadi adalah tabungan masyarakat lebih sedikit, maka diperlukan peran sektor swasta luar negeri/asing untuk menutup celah atau kekurangan tersebut.
Salah satu ukuran untuk menjelaskan  hal ini, dapat digunakan model pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan oleh Harrod – Domar dengan mengatakan bahwa :
g = s/k atau s = g x k, dimana :
g = laju pertumbuhan pendapatan nasional
s = tingkat tabungan masyarakat
k = tingkat pertumbuhan capital output rasio

jadi jika diketahui keinginan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 8 %, sedangkan capital output rasionya adalah 2, maka tingkat tabungan masyarakat yang dibutuhkan agar tidak terjadi gap haruslah sebesar 16 %. Sehingga jika tabungan masyarakat hanya senilai 10 %, maka masih dibutuhkan sumber modal dari luar negeri sebesar kekurangannya, yakni sebesar 6 %.
Disisi yang lain, masuknya modal asing menimbulkan pro dan kontra dalam menanggapinya. Beberapa alasan yang bersifat ekonomi yang menentang masuknya PMA diantaranya adalah :
- Pertama, di dalam kenyataannya sangat jarang perusahaan multinasional bersedia menanamkan kembali keuntungan yang diperolehnya di negara-negara berkembang.
- Kedua, dilihat dari kepentingan neraca pembayaran, perusahaan-perusahaan multinasional dapat menyebabkan berkurangnya penerimaan devisa negara, baik melalui neraca berjalan, maupun lewat neraca lalu-lintas modalnya.
- Ketiga, meskipun perusahaan multinasional turut menyetor pajak kepada negara, namun mereka juga sering mendapatkan keringanan pajak dari pemerintah, serta perlindungan-perlindungan lainnya.
- Keempat, tidak jarang tujuan transfer teknologi tidak dapat berjalan dengan lancar. Disamping kesempatan tenaga kerja pribumi yang masih sulit untuk meduduki posisi-posisi kunci dalam perusahaan.

Sedangkan pendapat yang bersifat non-ekonomi diantaranya adalah :
- Perusahaan multinasional sering memiliki kedudukan sebagai perusahaan monopolis.
- Perusahaan multinasional tidak jarang hanya memproduksi komoditi untuk kalangan tertentu saja.
- Perusahaan multinasional dapat mempertajam kesenjangan sosial.
-Perusahaan multinasional dapat menggunakan kekuatan ekonomi untuk menekan pemerintah
- Perusahaan multinasional dapat menekan pajak lokal dengan ‘transfer pricing’
  
Namun demikian lepas dari pandangan-pandangan menentang tersebut, negara Indonesia masih banyak membutuhkan uluran penanaman modal asing tersebut. Beberapa alasan yang melatar belakanginya adalah :
1. Kemampuan menabung masyarakat Indonesia yang belum sempurna, sehingga kebutuhan modal dalam negeri masih kurang.
2. Masih banyak sektor yang belum dapat dikelola sendiri oleh tenaga maupun manajemen dalam negeri.
3. Belum efisiennya produksi untuk jenis-jenis komoditi tertentu, sehingga lebih menguntungkan jika diserahkan pengelolaannya pada investor asing.
4. Meskipun masih sedikit, kita dapat belajar dan mencoba proses transfer ‘kemampuan’ dari para perusahaan multinasional tersebut, disamping perusahaan tersebut banyak juga turut membantu pemerintah dalam membuka pusat usaha baru di tempat-tempat yang selama ini jauh dari kegiatan ekonomi.